2022

Pentingnya CRUD dan Cara Pengaplikasiannya!


 CRUD


Mengapa CRUD itu penting?

Ada 3 alasan, yaitu:

1. CRUD adalah operasi pemograman yang menawarkan fungsi penuh

Dalam memahami pemograman komputer, CRUD merupakan fungsi yang esensial untuk dipahami. Kamu akan kesulitan memahami pemograman komputer jika belum memahami fungsi CRUD ini.

Terkadang, kamu perlu memahami arti dari semua fungsi yang diimplementasikan dari database atau aplikasi, tidak hanya arti dari sebagian fungsi saja.

2. CRUD terlalu berharga untuk diabaikan programmer

Jika kamu berkarier di bidang software development atau jenis pemrograman komputer dasar apa pun, kamu akan menggunakan fungsi CRUD ini.

Fungsi create, read, update, dan delete merupakan fungsi yang secara konstan digunakan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan seorang programmer.

Ini karena hampir sebagian besar pemograman komputer modern menggunakan fungsi CRUD.

3. User interface juga menggunakan CRUD

Tidak hanya pemograman komputer, user interface juga menggunakan fungsi CRUD.

Sebagian besar aplikasi memungkinkan pengguna untuk membuat entri baru,  mencari entri yang ada, melakukan pembaruan hingga menghapus data yang tidak diinginkan.

Semua aktivitas pengguna ini merupakan penerapan dari fungsi CRUD secara sederhana.

Sehingga, sebuah program atau aplikasi tidak dapat berjalan dengan baik jika end-user tidak dapat menggunakan fungsi ini secara optimal.

Pengaplikasian CRUD

Fungsi CRUD adalah komponen fundamental dari model penyimpanan yang dapat digunakan.

Menurut Code Academy, paradigma CRUD juga dapat diimplementasikan dalam mendesain sistem program yang diinginkan.

Misalnya, kamu tengah mencoba merancang sistem yang melacak kelas di sebuah sekolah. Ini termasuk nama setiap kelas, siapa yang mengajarinya, 

Ketika mengunakan fungsi CRUD ini, kamu perlu mempertimbangkan empat hal berikut.

1. Rute apa yang perlu kamu terapkan untuk menyediakan model dengan fungsionalitas CRUD ini dan apa kata kerja HTTP-nya yang sesuai?

2. Apa pengaruh setiap rute terhadap database?

3. Badan respons apa yang akan dikembalikan setiap rute?

4. Kode respons apa yang akan dikembalikan setiap rute?

Dengan mempertimbangkan keempat hal di atas, kamu akan lebih mudah dalam mengaplikasikan setiap fungsi CRUD yang dibutuhkan.


Sumber: https://glints.com/id/lowongan/crud-adalah/#.Y6GV4nZBy00

Pengertian FileZilla


Apa itu FileZila?

FileZilla merupakan perangkat lunak open source yang didistribusikan secara gratis dan bekerja memudahkan transfer file berukuran lebih besar dengan aman dan cepat.

Banyak hosting yang mempunyai kapasitas atau space terbatas saat mereka harus mengupload file melalui PHP atau script. Namun, keterbatasan space ini dapat teratasi saat mengupload file melalui FTP. 

FTP (File Transfer Protocol) sendiri merupakan internet service yang dirancang untuk membuat sambungan ke server internet tertentu atau komputer. Dengan begitu, pengguna bisa mengirimkan file ke komputer (download) atau mengirimkan file ke server (upload).

Penggunaan FileZilla bertujuan untuk memudahkan kita untuk mengupload file ke website, baik ukuran besar maupun kecil, tanpa melalui cPanel.

Software ini juga memungkinkan kita untuk mengedit file dan menyimpan perubahan, tanpa perlu mengunduh dan mengunggah secara manual.

FileZilla mendukung penggunaan untuk berbagai sistem operasi. Mulai dari Windows, Linux, Mac OS, BSD dan sistem operasi lainnya.

Fitur dan Fungsi FileZilla

FileZilla sangat populer di kalangan developer dan juga pengguna pemula karena relatif mudah digunakan alias user friendly. Terlebih dengan dukungan untuk berbagai sistem operasi, membuat software ini sangat populer di kalangan FTP client.

Berikut adalah fitur dan fungsi FileZilla yang membuat software ini menjadi favorit di kalangan FTP client :

. Site Manager (Pengelola Situs)

Site manager merupakan fitur yang membantu Anda mengelola dan membuat daftar situs FTP beserta data koneksinya. Sederhananya, ini adalah fitur untuk menghubungkan situs ke FileZilla.

Untuk melakukan ini, Anda hanya perlu melakukan akses pada site manager ini dengan menekan Ctrl+S untuk Windows atau CMD+S untuk Mac. Bisa juga dengan langsung menekan ikon yang berada di kiri atas seperti gambar berikut :

2. Message Log (Log Pesan)

Fitur log pesan tampil di bagian atas jendela yang fungsinya untuk menampilkan output berjenis konsol (console tupe). Log ini menunjukkan perintah yang FileZilla kirimkan dan respon yang server terima.

3. File and Folder View

File & Folder View menyajikan tampilan grafis antarmuka untuk FTP. Pengguna dapat menavigasi folder serta mengubah dan melihat isinya pada komputer lokal dan server. Melalui tampilan ini juga Anda bisa men-drag & drop antar file untuk melakukan transfer file.

4. Transfer Queue

Transfer queue atau antrian transfer tampil di sepanjang bagian bawah jendela. Fitur ini menampilkan status real setiap antrian atau transfer file yang aktif.

5. Support SFTP – SSF File Transfer Protocol

FileZilla mendukung transfer file SFTP dan FTPS (FTP di SSL/ TLS). Artinya, FileZilla bisa kita gunakan untuk transfer file dengan koneksi aman yang terenkripsi.


Sumber: https://pandagila.com/cara-menggunakan-filezilla/

Sejarah CSS!


 Sejarah CSS


Tahun 1994 Hakon Wium Lie bekerja di CERN yang merupakan sebuah perusahaan dimana tempat lahirnya Web dan Web mulai digunakan sebagai platform untuk penerbitan elektronik. Namun, satu bagian penting dari platform web yaitu adalah tidak ada cara untuk menata dokumen seperti tidak adanya cara untuk menggambarkan tata letak seperti surat kabar di halaman Web.

Setelah mengerjakan presentasi surat kabar yang dipersonalisasi di MIT Media Laboratory, Hakon melihat kebutuhan akan bahasa style sheet untuk Web. Style sheet di browser bukanlah ide yang sama sekali baru. Pemisahan struktur dokumen dari tata letak dokumen telah menjadi tujuan HTML sejak awal tahun 1990. Tim Berners-Lee menulis browser/editor NeXT-nya sedemikian rupa sehingga Tim Berners-Lee dapat menentukan gaya dengan lembar gaya sederhana. Namun, Tim Berners-Lee tidak mempublikasikan sintaks untuk lembar gaya, mengingat itu adalah masalah bagi setiap browser untuk memutuskan cara terbaik untuk menampilkan halaman kepada penggunanya.

Secara resmi, CSS diusulkan pada tahun 1994 sebagai bahasa penataan web untuk memecahkan beberapa masalah Html 4. Ada bahasa penataan lain yang diusulkan saat itu, seperti style page untuk HTML dan JSSS tetapi CSS tidak menyertakan properti di CSS2. Seiring berjalannya waktu, CSS level 2 dikembangkan oleh W3C dan diterbitkan sebagai rekomendasi pada Mei 1998. CSS 2 menyertakan sejumlah kemampuan baru seperti di bawah ini:

  • Mutlak
  • Relatif
  • Tetap
  • Penentuan Posisi
  • Indeks-z
  • Konsep Jenis Media
  • Teks Dua Arah
  • Properti Font Baru seperti Shadows

 

Kemudian setelah CSS2 dikembangkan, persiapan peluncuran CSS3 dimulai pada tahun 1998 tetapi di tahun tersebut masih belum selesai. Beberapa bagian masih dikembangkan dan beberapa komponen berfungsi di beberapa browser. CSS3 baru diterbitkan pada bulan Juni 1999. CSS3 dibagi menjadi beberapa dokumen terpisah yang disebut “modul”. Setiap modul menambahkan kemampuan baru atau memperluas fitur yang ditentukan dalam CSS 2.

Sumber: https://idcloudhost.com/css-adalah/


Fungsi dan Jenis Framework!


 


Fungsi Framework

1. Membuat code program lebih terstruktur

Fungsi framework yang utama adalah membuat source code menjadi lebih terstruktur. Terstruktur disini, berarti program yang dibuat akan dimasukkan ke dalam setiap komponen sesuai dengan fungsi nya masing – masing.

Salah satu contoh dari kode program terstruktur dapat dilihat dari framework PHP, yaitu Laravel. Yang menggunakan konsep paradigma MVC (Model, View, Controller). Terdapat tiga komponen utama untuk mengembangkan website menggunakan model framework tersebut.

Model berfungsi untuk tempat atau wadah menampung kode program berupa algoritma pemrograman dan penghubung database aplikasi. View berfungsi sebagai wadah menampung kode program untuk membuat tampilan yang nantinya ditampilkan kepada customer / client. Dan controller berfungsi untuk menghubungkan model dan view agar menjadi sebuah website secara keseluruhan.

Dapat dikatakan juga, model disini untuk menangani tugas back end. Kemudian, view untuk menangani tugas front end. Dengan adanya konsep MVC tersebut, kode program akan tersusun rapi serta mempersingkat kerja dari developer.

2. Membantu kinerja dari developer

Fungsi yang kedua adalah membantu kinerja dari developer sendiri. Dari sini, anda pasti sudah berpikir bahwa sebenarnya dalam membuat sebuah aplikasi dapat dilakukan tanpa menggunakan bantuan framework. Tentu saja, bisa dilakukan jika proyek yang ditangani dalam lingkup kecil.

Apabila anda membuat aplikasi atau tampilan website untuk sebuah perusahaan atau organisasi besar tentu saja hal tersebut tidak disarankan bahkan mindset tersebut harus segera diubah. Framework diciptakan untuk memudahkan kinerja dari developer dalam segi efisiensi waktu serta resource yang dibutuhkan.

Selain itu, apabila dikerjakan oleh beberapa tim maka framework akan sangat membantu efektivitas kerja dan sinkronisasi. Setiap dapat langsung memahami dan mengerjakan tugas masing – masing tanpa perlu mengecek satu persatu komponen baik dari segi back end maupun front end.

3. Meningkatkan keamanan perangkat lunak

Selain membantu kinerja dari developer, dari segi keamanan website maupun software juga akan meningkat. Karena dalam framework telah diidentifikasi oleh beberapa developer ahli dari berbagai negara.

Kemudian, sebuah kerangka kerja juga memiliki beberapa versi yang setiap saat akan selalu ada pembaruan dari segi fitur serta untuk mengurangi adanya bugs. Keamanan akan selalu diperbarui dan dimonitoring agar tidak terjadi permasalahan yang lebih serius pada website misalnya terjadinya hacking maupun peretasan data.

Apabila anda tertarik dengan sistem keamanan aplikasi, maka anda juga dapat untuk belajar cyber security. Beberapa perusahaan maupun startup memiliki beberapa posisi untuk mengerjakan dan menangani permasalahan dalam urusan sistem keamanan perangkat lunak.

4. Mempercepat pembuatan website 

Fungsi terakhir adalah untuk mempercepat dalam proses pembuatan website. Dalam hal ini, bukan berarti pembuatan website yang baik dikerjakan dengan cepat saja. Tetapi, proses pembuatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan customer.

Developer dapat mengembangkan aplikasi dengan menggunakan komponen – komponen yang telah tersedia dalam framework. Sehingga, tidak perlu untuk menyusun ulang dari awal kode program.

Jenis Framework

1. Framework CSS

CSS (Cascading Style Sheet) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat tampilan, layout pada HTML agar lebih bagus dan menarik. CSS selalu digunakan untuk tim front end dalam membuat tampilan website. Berikut merupakan beberapa kerangka kerja dari CSS.

a. Bootstrap
b. Foundation
c. Semantic UI
d. Bulma
e. Metarialize

2. Framework JavaScript

JavaScript (JS) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh front end dalam membuat tampilan website menjadi lebih interaktif. Website yang kompleks tentu saja harus memberikan performa dan pengalaman yang baik bagi pengguna. Dengan menggunakan JavaScript, maka website akan terlihat lebih dinamis.

a. AngularJS
b. ReactJS
c. Vue.JS
d. NodeJS
e. EmberJS


Apa Itu Composer?


 Pengertian


Composer adalah alat dependency manager untuk bahasa pemrograman PHP. Dengan kata lain, Composer adalah aplikasi yang diinstal ke perangkat untuk memfasilitasi developer menggunakan library open source milik orang lain ke dalam project yang sedang dibangun.

Dalam sebuah project PHP, penggunaan library sangat memudahkan dalam proses penulisan kode. Namun terkadang, library satu dengan yang lainnya saling membutuhkan agar bisa digunakan. Hal ini disebut dependensi atau ketergantungan. Di sinilah peran Composer untuk menghubungkan project PHP dengan library eksternal yang dibutuhkan. Composer membantu mengatur ketergantungan (dependency) atau penggunaan library luar project PHP. Proses penulisan kode akan lebih cepat dan terstruktur, sebab kemampuannya dalam mengelola instalasi dan mengupdate library yang digunakan.

Composer merupakan project open source yang pertama kali dikembangkan oleh Nils Adermann dan Jordi Boggiano. Sejak awal rilisnya pada 1 Maret 2012, project Composer di-host di Github dan masih terus dikembangkan hingga sekarang.

Kenapa Composer Itu Penting?

Programmer atau developer dianjurkan menggunakan dependency manager untuk memudahkan pengerjaan project. Selain membantu dalam penggunaan library external, berikut ini beberapa alasan mengapa developer butuh dependensi manajer:

  • Memudahkan dalam mengupdate library eksternal yang digunakan
  • Proses coding jadi lebih terstruktur dengan konsep MVC
  • Package yang dibutuhkan akan langsung terinstal dan diupdate secara otomatis
  • Terdapat autoload yang akan melakukan include terhadap semua file PHP atau class PHP yang dibutuhkan dalam projectmu
  • Jika menggunakan dependency manager yang terhubung dengan packagist, kamu bisa menggunakan ribuan package yang tersedia.
Cara Kerja Composer

Composer membutuhkan repository atau tempat seluruh library beserta informasinya bisa ditemukan. Packagist merupakan server tempat tersimpannya semua library / paket dependency PHP. Jadi, Packagist akan menyerahkan fitur atau integrasi dengan GitHub dan bitbucket.

Berikut cara kerja Composer:

  1. Composer membantu menemukan paket yang tersedia pada Packagist
  2. Sebelum mengunduh library-library yang diperlukan, composer akan memeriksa beberapa hal:
    • Apakah library tersebut membutuhkan library lainnya sebagai dependensi
    • Versi PHP
    • module yang diperlukan untuk library tersebut
  3. Setelah proses pengecekan selesai, Composer akan mendownload library-library yang diperlukan ke dalam project pada direktori “vendor.”
  4. Contohnya, ketika developer sedang mengembangkan aplikasi dan membutuhkan paket library A, B, dan C, maka tahapan yang dilakukan Composer:

    • Pertama, Composer akan mengecek dependensi paket A, B, dan C tersebut serta spesifikasi PHP-nya.
    • Jika Composer menemukan dependensi paket A,B, dan C berupa paket D, E, F, maka Composer akan mendownload semua paket/library tersebut.
    • Sebelum mendownload paket tersebut, Composer juga akan mengecek dependensi paket D, E, dan F.
    • Composer akan mendownload paket-paket yang diperlukan beserta dependensinya

Pengertian Apa Itu PHPMyAdmin?


 Pengertian

PHPMyAdmin merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk mengelola database MySQL atau bisa disebut juga sebagai tool database. Siapapun sebenarnya tidak salah jika mempelajarinya, karena aplikasi ini akan sangat berguna dalam pengembangan situs web yang saat ini semakin populer, misalnya WordPress yang memerlukan akses ke database. 

Software berbasis web ini akan memudahkan Anda untuk melakukan manipulasi database MySQL tanpa harus mengetikkan perintah pada command line. Aplikasi ini memiliki tampilan yang mudah dipahami dengan fitur lengkap sesuai kebutuhan para pengguna. 

Fungsi PHPMMyAdmin

Setelah Anda mengetahui apa itu phpmyadmin, selanjutnya artikel ini akan menjelasnya fungsinya secara garis besar. Sehingga Anda akan mengetahui banyaknya manfaat yang bisa Anda dapatkan jika menggunakan phpmyadmin. 

PHPMyAdmin berfungsi untuk membuat, mengedit, menghapus database, tabel, serta membuat atau menghapus relasi antar tabel, mensortir data, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan Anda. Saat menggunakannya, Anda akan mendapatkan kemudahan dengan cara yang lebih efektif dalam pembuatan database menuju web server.

PHPMyAdmin adalah software yang mempunyai fasilitas import yang bisa Anda manfaatkan untuk membuat database dengan ekstensi .SQL. Lalu pada versi offline, Anda hanya cukup memindahkan ke versi web yang tersedia. Selain itu, saat membuat tabel-tabel pada database, pertimbangkan juga tentang primary key dan foreign key serta relasi datanya.

Kelebihan PHPMyAdmin

Beberapa kelebihan phpmyadmin adalah sebagai berikut :

  • Memiliki antarmuka atau interface berbasis web yang user friendly.
  • Terdiri dari berbagai fitur yang dapat Anda gunakan untuk menambah, menghapus, menyalin, maupun memperbaharui database, view, tabel, index, fields. Kemudian melakukan pemeliharaan database melalui menu konfigurasi, melakukan eksekusi terhadap query MySQL, serta mengelola akun pengguna MySQL.
  • Melakukan import data yang berformat MySQL atau SVG.
  • Ekspor data ke berbagai format lain seperti XML, CSV, PDF, dan lain sebagainya.
  • Mengelola banyak server.
  • Dapat membuat perintah query dengan fitur QBE (Query by Example)
  • Mampu melakukan pencarian global pada database.
  • Mengubah data dalam format apapun.

Sumber: https://makinrajin.com/blog/phpmyadmin-adalah/


Fungsi Xampp


 

Fungsi XAMPP

Banyak fungsi dari penggunaan XAMPP yang bisa didapatkan. Berikut beberapa fungsi XAMPP:

Melakukan pengaturan database phpMyAdmin

XAMPP dapat berfungsi sebagai aplikasi untuk mengatur database pada PHPMyAdmin tanpa memerlukan koneksi internet. Dengan begitu, kamu menjadi lebih bebas dalam melakukan beberapa perubahan terkait database. Seperti mengolah database misalnya.

Menjalankan Laravel melalui perangkat

Bagi pengguna framework Laravel, kamu bisa menginstall Laravel dan menjalankannya di localhost. Keunggulan mengembangkan website menggunakan Laravel di localhost adalah proses pengeditan kode menjadi lebih cepat. Maka, masa pembuatan website pun menjadi lebih cepat.

Menginstall Wordpress secara offline

Fungsi XAMPP yang tak kalah penting lainnya adalah untuk menginstall WordPress. Anda tidak salah baca, karena WordPress memang bisa dijalankan di komputer tanpa koneksi internet lewat bantuan XAMPP.

Install WordPress secara offline ini punya beberapa manfaat. Selain untuk keperluan belajar, ia juga membantu Anda dalam membuat plugin atau tema custom, membuat staging Wordpress, sampai melakukan debugging atau maintenance website

Menjalankan Script PHP, Laravel, dan CodeIgniter

Fungsi XAMPP berikutnya adalah untuk menjalankan script yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP. PHP banyak dipakai untuk membangun website, khususnya di sisi backend untuk menangani logika dan proses transfer data website.

Nah, XAMPP bisa menjalankan semua script PHP dengan lancar. Baik itu script PHP murni alias native, ataupun script yang berasal dari framework PHP, seperti Laravel atau CodeIgniter.

Memang, Anda tetap bisa menjalankan script PHP secara offline tanpa XAMPP. Namun Anda perlu ingat bahwa hampir semua website butuh database. Makanya Anda perlu menginstall XAMPP untuk membuat database, lalu membuat database PHP ke MySql

Sumber: 

https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-xampp/

https://www.niagahoster.co.id/blog/xampp-adalah/

Serajah HTML!


Pengertian HTML


HTML adalah bahasa standar pemrogaman yang digunakan untuk membuat halaman website, yang diakses melalui internet. Singkatan dari "Hypertext Markup Language" atau "bahasa markup". Hypertext" mengacu pada hyperlink yang mungkin terdapat dalam halaman HTML. Bahasa markup ini mengacu pada cara tag yang digunakan, untuk menentukan tata letak halaman dan elemen di dalam halaman.

HTML disusun berdasar kode dan simbol tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah file atau dokumen. Sehingga bisa ditampilkan pada layar komputer. Dan bisa dipahami oleh para pengguna internet.

Memahami setiap kata yang terkandung, hypertext sendiri dimaksudkan sebagai metode yang digunakan untuk berpindah laman web ke laman lain. Usai mengklik tulisan atau simbol yang muncul di halaman website.

Sejarah HTML

HTML pertama kali dikembangkan oleh Tim Berners-Lee dari organisasi European Organization for Nuclear Research (CERN) tahun 1990. Markup language atau HTML ini diciptakan oleh suatu perusahaan penjual perangkat keras dan lunak yakni IBM atau International Bussiness Machines.

Sekitar era 1980an, IBM menciptakan sebuah bahasa yang menggabungkan tag atau simbol dengan teks dalam sebuah dokumen. Bahasa yang diciptakan oleh IBM ini dikenal dengan sebutan markup language atau Generalized markup language (GML).

Kemudian rilis versi pertama HTML ditulis oleh Tim Berners-Lee pada 1993. Dikutip dari Washington.edu, sejak itu, mulai banyak versi HTML yang berbeda. Versi yang paling banyak digunakan sepanjang tahun 2000-an adalah HTML 4.01, yang menjadi standar resmi sejak bulan Desember 1999.

Versi lain, XHTML, adalah penulisan ulang HTML sebagai bahasa XML. XML adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat bahasa markup lainnya. Ratusan bahasa XML masih digunakan saat ini, termasuk GML (Geography Markup Language), MathML, MusicML, dan RSS (Really Simple Syndication).

HTML menjadi standar resmi pada tahun 2000, dan diperbarui pada tahun 2002. XHTML sangat mirip dengan HTML, tetapi memiliki aturan yang lebih ketat. Aturan yang ketat diperlukan untuk semua bahasa XML, karena tanpanya, interoperabilitas antar aplikasi tidak mungkin dilakukan.

Sebagian besar halaman di Web saat ini dibuat menggunakan HTML 4.01 atau XHTML 1.0. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, W3C bekerja sama dengan organisasi lain, WHATWG. Mereka telah mengerjakan versi baru dari HTML, yakni HTML5. Sejak 2011, HTML5 masih berupa spesifikasi draf dan belum menjadi standar resmi.


Sumber: https://www.merdeka.com/trending/pengertian-html-lengkap-dengan-fungsi-dan-sejarah-kemunculannya-kln.html

Mengenal Jenis-jenis Hosting!


 Jenis-jenis Hosting


 Berikut pengertian dari beberapa jenis hosting yang umumnya ditawarkan oleh penyedia hosting.

1. Shared Hosting

Shared hosting adalah jenis hosting yang servernya dipakai secara bersama-sama oleh banyak user sekaligus

Ibaratnya, Anda menyewa kamar kos yang hanya memiliki satu kamar mandi, dapur, listrik, dan air untuk dipakai bersama. Jadi, Anda harus berbagi fasilitas tersebut dengan penghuni lain. 

Begitu pula dengan shared hosting. Anda akan berbagi fasilitas hosting, seperti disk space, kecepatan, dan lainnya. Jadi, ketika satu user memakai sumber daya yang terlalu banyak, website Anda juga akan terkena imbasnya.

Kelebihan: 

  • Harga ekonomis;
  • Server hosting sepenuhnya dikelola dan dirawat (full managed) oleh penyedia hosting;
  • Cocok untuk pemula;
  • Fasilitas lengkap, mulai dari disk space, unlimited bandwidth, database, hingga SSL.

Kekurangan: 

  • Jika ada user yang menggunakan fasilitas secara berlebihan, website user lain dapat ikut merasakan dampaknya;
  • Adanya limit penyimpanan file dan fasilitas server. 

2. VPS Hosting

VPS atau Virtual Private Server adalah jenis hosting pribadi yang resourcenya hanya dipakai oleh satu user saja. Sehingga, server tidak akan terpengaruh oleh penggunaan user lain. 

Di jenis hosting ini, Anda memiliki kebebasan untuk mengatur dan mengelola resource yang tersedia secara mandiri. Artinya, Anda perlu memiliki skill teknis pengelolaan server. 

Kalau dianalogikan, VPS ini ibaratnya satu kamar apartemen yang menyediakan fasilitas pribadi. Di mana setiap apartemen memiliki meteran listrik, air, kamar mandi, dan dapur sendiri. Berbeda dengan kos-kosan yang semua fasilitas tersebut jadi satu dengan kamar lainnya. 

Kelebihan:

  • Karena private, resource tidak terpengaruh user lain;
  • Bebas kustomisasi server VPS;
  • Dapat mengelola banyak akun hosting;
  • Bebas memilih sistem operasi (OS);
  • Harga lebih terjangkau dibanding server dedicated.

Kekurangan: 

  • Melakukan konfigurasi server sendiri;
  • Perlu memiliki pemahaman teknis tentang server.

3. Cloud Hosting

Jadi, Cloud hosting adalah hosting dengan resource selayaknya VPS, tapi dengan kemudahan penggunaan seperti Shared Hosting. 

Artinya, Anda tak perlu memiliki skill teknis mengelola server untuk bisa menggunakan jenis cloud hosting. 

Masih bingung dengan pengertian cloud hosting? Bayangkan saja Anda membuka cabang resto di beberapa lokasi. Tujuannya agar antrean tidak membludak di satu toko saja.

Begitu pula dengan cloud hosting yang membagikan beban ke beberapa server sekaligus. Sehingga ketika salah satu server mengalami gangguan, website tetap stabil dengan backup server lain. 

Kelebihan: 

  • Resource yang tersedia banyak;
  • Dapat menampung traffic sangat tinggi;
  • Full managed oleh penyedia hosting;
  • Tidak perlu pengetahuan teknis yang mendalam.

Kekurangan: 

  • Harga lebih mahal dari VPS dan shared hosting.

4. WordPress Hosting 

WordPress hosting adalah jenis hosting khusus pengguna WordPress yang spesifikasinya kurang lebih mirip shared hosting.

Bedanya, server WordPress hosting dikonfigurasi secara khusus untuk pengguna WordPress. Di mana user akan lebih mudah membangun website dengan beberapa klik. 

Seperti shared hosting, jenis hosting ini juga harus berbagi fasilitas penyimpanan dengan pengguna lainnya. Sehingga, ketika user lain memakai resource secara berlebihan, Anda juga akan terkena dampaknya. 

Kelebihan: 

  • Harga ekonomis seperti shared hosting;
  • Terintegrasi dengan WordPress;
  • Ramah untuk pemula;
  • Full managed oleh penyedia hosting;
  • Fasilitas seperti disk space, SSL, dan sejenisnya cukup lengkap;

Kekurangan: 

  • Resource terbatas dan dipakai bersamaan;
  • Jika ada user lain yang memakai resource berlebihan, website Anda juga terkena; dampaknya.

5. Simple WordPress 

Jadi, Simple WordPress hosting adalah jenis hosting khusus bagi Anda yang ingin membangun website dengan CMS WordPress tanpa perlu memusingkan hal teknis. Termasuk tak perlu akses cPanel untuk edit file website dan pengaturan lainnya.

Semua pengaturan dan optimasi website di cPanel, seperti keamanan, kecepatan, dan bandwidth akan diatur oleh penyedia hosting. Hal inilah yang membedakan Simple WordPress hosting dengan WordPress hosting. Sehingga, Anda bisa lebih mudah dalam membuat website. 

Kelebihan: 

  • Tidak perlu melakukan pengaturan hosting dan domain;
  • Pengelolaan website mudah, cocok untuk pemula;
  • Keamanan dan kecepatan website terjamin;
  • Bebas install plugin dan tema;
  • Harga terjangkau.

Kekurangan: 

  • Tidak leluasa jika ingin mengubah atau menambah pengaturan hosting;
  • Resource cukup terbatas seperti shared hosting. 

Sumber: https://www.niagahoster.co.id/blog/hosting-adalah/?amp&gclid=CjwKCAiAs8acBhA1EiwAgRFdw1QDdg5YfZVrlK49PCFSD-HWoJGi1fNWwu41DFQXFyA5zl6m8QxpFxoCrGQQAvD_BwE

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa Itu Mockup?


 Pengertian

 

 

Mockup adalah sebuah rancangan dari sebuah konsep desain yang akan diaplikasikan ke suatu produk. Nantinya dapat dikategorikan kedalam low-fidelity atau high-fidelity.

Low-fidelity adalah desain yang masih bisa dikatakan simpel dan praktis. Sedangkan jika high-fidelity merupakan desain sudah diperhalus dan lebih kompleks dibandingkan biasanya. 

Desain tersebut biasanya dibuat dengan varian dua dimensi dan tiga dimensi, lalu akan diberikan berbagai efek visual keren dan menarik. Sehingga akan terlihat seperti nyata dan terkesan elegan atau modern.

Penggunaan mockup ini sendiri akan sangat memudahkan ketika kamu ingin menyelesaikan suatu proyek desain produk. Selain itu juga dapat mengetahui dan melihat gambaran dari suatu produk sebelum produk aslinya tersebut dirilis.

Manfaat Mockup

1. Memiliki Gambaran yang Realistis

Manfaat yang kamu bisa rasakan ketika menggunakan Mockup sebagai pilihan utama adalah memiliki gambaran realistis atau tampak nyata. Sederhananya mockup menyerupai hasil final dari yang ingin ditunjukan. 

2. Media Presentasi

Manfaat berikutnya sebagai media presentasi. Tujuannya adalah untuk menyamakan perspektif antara klien dengan desainer.

3. Hemat Anggaran

Manfaat mockup adalah hemat anggaran. Karena revisi yang dilakukan pada tahap mockup itu akan lebih menghemat anggaran dibandingkan dengan perbaikan yang dilakukan setelah tahap finalisasi.

 

Sumber: https://www.binaracademy.com/blog/mockup-adalah

Pengertian Apa Itu Database


 Apa Itu Database?

Database adalah kumpulan data yang disimpan dengan sistem tertentu, dan saling berhubungan, sehingga dapat dikelola dengan mudah. Database penting untuk mengatur data yang jumlahnya banyak, dan selalu bertambah. Sebagai contoh, program website, aplikasi, dan lainnya.

5 Komponen Database

Umumnya, sebuah database akan memiliki lima komponen berikut ini:

1. Data

Data adalah file-file yang berisi informasi, baik teks, log, gambar, dan lainnya. Di dalam database, data akan disimpan dengan struktur tertentu, sehingga mudah dikenali.

Biasanya, struktur tersebut terdiri dari:

  • Field – Satuan informasi yang rinci, seperti nama produk, harga, stok, dan lainnya.
  • Record – Kumpulan dari field, yang membentuk satu informasi unik. Seperti, harga dari suatu produk.
  • Table – Kumpulan dari record, isi dari sebuah file.
  • Database – Kumpulan dari tabel atau file.

2. Hardware

Hardware adalah perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. 

Kalau untuk penyimpanan secara lokal atau di jaringan tertentu, hardware yang digunakan adalah komputer, disk, memori, dan lainnya. Sedangkan, untuk penyimpanan data online seperti website, server hosting-lah yang digunakan.

3. Sistem Operasi

Sistem operasi bertanggung jawab atas semua sistem yang ada di komputer atau server. Pilihlah sistem operasi yang mendukung sistem database yang akan Anda bangun. Bisa menggunakan Windows atau Linux.

4. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah aplikasi pengelolaan database. Dengan DBMS, Anda bisa lebih mudah ketika  menginput dan mengupdate data. 

Saat ini ada beragam pilihan aplikasi database yang bisa Anda gunakan. Sebagai contoh kalau Anda ingin mengelola database pada website, Anda bisa menggunakan MySQL.

5. Database Access Language

Database Access Language adalah bahasa yang digunakan untuk menulis perintah, seperti mengakses, menambah, memperbarui, dan menghapus data di dalam database. 

Fungsi Database

Terdapat tujuh fungsi database yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Mempercepat dan Mempermudah Identifikasi Data

Dengan database, Anda bisa membuat sebuah sistem yang dapat  mengelompokkan data dan menyimpannya secara terstruktur. 

Jadi, ketika ada permintaan akses sebuah data, informasinya bisa diberikan dengan cepat sesuai kategori yang sudah ditentukan sebelumnya.

2. Mengontrol Data Secara Terpusat

Tanpa database, data akan terpencar di berbagai penyimpanan secara lokal sesuai dengan pihak yang memiliki data tersebut. 

Dengan adanya database, semua data bisa dikumpulkan dalam satu tempat, misalnya di server hosting. Jadi, Anda pun bisa mengelola berbagai data dari pusat secara lebih efisien.

3. Menghindari Duplikasi Data

Setiap data yang tersimpan dalam database dapat diatur agar terhindar dari data ganda. 

Sistem database dapat dirancang untuk mengidentifikasi data yang sama, sehingga dapat memberikan warning atau notifikasi ke pengelola database. Misalnya, dengan menerapkan sistem kata kunci atau primary key. 

4. Menyimpan Data dengan Lebih Aman

Mengumpulkan data ke dalam satu database, artinya fokus perlindungan keamanannya menjadi lebih baik. 

Jika data masih tersebar di beberapa perangkat, maka setiap perangkat perlu diamankan. Tapi kalau sudah terpusat di database, Anda cukup mengamankan server dengan perlindungan berlapis.

 

Sumber: https://www.niagahoster.co.id/blog/database-adalah/?amp

Kelebihan dan Kekurangan Bootstrap


 



Kelebihan Bootstrap

Berikut beberapa kelebihan Bootstrap yang membuatnya menjadi salah satu framework terpopuler di dunia:

1. Ramah Pemula 

Meskipun baru memahami dasar HTML, CSS, dan JavaScript, kamu sudah bisa menggunakan Bootstrap untuk membuat website. Alasannya, ada banyak elemen dan class yang tersedia dan bisa langsung kamu pakai. Inilah mengapa Bootstrap sangat ramah untuk pemula.

2. Grid Sistem yang Canggih

Dengan grid sistem, membuat website yang responsif bukan hal sulit lagi. Semua elemen di dalam website secara otomatis akan menyesuaikan dengan perangkat yang digunakan oleh pengunjung. Selain itu, developer juga akan dimudahkan karena tidak perlu membuat website versi mobile secara terpisah.

3. Kompatibilitas dengan Web Browser Terbaru

Bootstrap mendukung semua versi terbaru web browser di berbagai perangkat. Misalnya, Google Chrome, Firefox, dan Safari. Dengan dukungan ini, website yang dibuat menggunakan Bootstrap akan tetap terlihat oke, apapun jenis browser yang digunakan.

4. Bersifat Open-Source

Bootstrap merupakan salah satu framework open-source yang bebas dikembangkan oleh pengguna dan komunitasnya. Hal ini tentu akan membuat Bootstrap lebih berkualitas berkat berbagai kontribusi dari pengembang di seluruh dunia. 

Selain itu, sifat Bootstrap yang open-source membuat kamu bebas menggunakannya tanpa harus mengeluarkan biaya. Cocok banget untuk developer pemula yang ingin belajar, kan?

5. Kebebasan Kostumisasi

Versi default Bootstrap menyediakan semua yang kamu butuhkan untuk membuat website. Namun, kamu bisa mengubahnya dengan mudah sesuai kebutuhan pengembangan website yang akan dilakukan.

Kamu bisa melakukan kostumisasi komponen sesuai di halaman kustomisasi Bootstrap. Dijamin, pekerjaan kamu akan jauh lebih mudah.

6. Rutin Diperbarui

Menggunakan framework yang selalu update itu penting. Bootstrap termasuk salah satu framework dengan pembaruan rutin. Jadi, bukan hanya major update saja. Apabila ada fitur terbaru atau celah keamanan yang perlu diperbaiki, pengguna Bootstrap akan bisa langsung mendapatkan versi terbarunya.

7. Tersedia Dokumentasi Lengkap

Bootstrap memiliki dokumentasi yang sangat lengkap, sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakan framework ini dengan tepat. Baik pengguna baru yang masih belajar, maupun pengguna yang sudah mahir.

Setiap bagian dari penggunaan Bootstrap mulai dari cara download hingga ketentuan melakukan migrasi sudah disediakan lengkap. Bahkan disertai dengan contoh dan coding untuk mempraktekkannya. 

Dengan begitu, pengguna jadi semakin yakin untuk mencoba framework ini untuk pengembangan website mereka.

8. Memiliki Komunitas Besar yang Aktif

Komunitas Bootstrap di seluruh dunia bisa membantu kamu. Mereka sering membantu menjawab berbagai pertanyaan developer pemula, kok. Kamu bisa menanyakannya melalui GitHub Bootstrap ataupun Stack Overflow. 

Kekurangan Bootstrap

Walaupun memiliki banyak kelebihan, namun Bootstrap tetap memiliki beberapa kekurangan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Elemennya Banyak Digunakan Developer Website Lain 

Bootstrap adalah framework yang menyediakan elemen cukup banyak. Namun, ada kalanya beberapa pengguna menggunakan elemen yang sama di website mereka. Alhasil, tampilan website mereka mirip dengan beberapa website lain.

Sebenarnya, hal ini bisa disiasati dengan mengubah kode elemen Bootstrap. Sayangnya, mungkin tidak semua orang mampu mengubahnya. Baik terkendala kemampuan atau waktu pengerjaannya.

2. Bisa Memperlambat Website

Ketika pertama kali di-download, ukuran file Bootstrap memang tidak terlalu besar. File ini berisi CSS, JavaScript, hingga jQuery yang akan digunakan untuk membuat sebuah website. 

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya file di website tersebut, pada akhirnya membuat website menjadi berat.  Solusinya, usahakan kamu hanya menggunakan class Bootstrap yang memang dibutuhkan saja, ya.

3. Memperlambat Proses Belajar

Jika kita sedang belajar coding, mengandalkan Bootstrap saja bukanlah pilihan yang bijak. Kenapa begitu? 

Dengan kemudahan yang disediakan Bootstrap, kamu bisa saja membuat website tanpa harus melakukan coding yang rumit. Bahkan dengan kode yang disediakan pada halaman dokumentasi, bisa saja kamu membuat sebuah website tanpa harus mempelajari konsepnya.

 

Sumber: https://www.gamelab.id/news/1725-mengenal-apa-itu-bootstrap-fungsi-kelebihan-serta-kekurangannya

 

Kelebihan dan Kekurangan Sublime Text




Kelebihan Sublime Text

1. Memindahkan Baris Syntax Lebih Cepat

Ketika kita menggunakan Sublime Text, kita tidak perlu lagi copy paste baris syntax. Hal ini sangat membantu karena membuat kita tidak perlu repot dan buang banyak waktu

2. Membuat Comment Lebih Cepat

Tentunya hal ini hal ini sangat membantu kita terlebih ketika sedang menjalankan aplikasi secara bersamaan atau tim. Dengan menggunakan Sublime Text, kita hanya perlu menekan tombol CTRL + / untuk membuat comment

3. Aplikasi Yang Ringan

Tidak memakan ram banyak seperti text editor Atom

4. Command Pallete

Kita bisa mengakses file shortcut dari sublime text. Untuk menjalankannya kita hanya tinggal klik CTRL+SHIFT+P pada keyboard.

5. Sudah mendukung banyak platform

Ini karena Sublime Text berdiri sejak lama dan sudah terkenal jadi sudah pasti juga kalau aplikasi ini Multi Platform.

Kekurangan Sublime Text

1. Sublime text adalah aplikasi yang tidak gratis

2. Ada juga beberapa plug-in Notepad++ yang belum ada di Sublime text

 

Sumber: https://ilmunesia.com/mengetahui-kelebihan-dan-kekurangan-sublime-text/

https://www.sosial79.com/2022/05/sublime-text-pengertian-fitur.html



Kelebihan dan Cara Kerja CRUD!


 Apa Itu CRUD?

 

Sebelum kita ke kelebihan dan cara kerja CRUD, kita harus lebih tahu terlebih dahulu pengertian dari CRUD. CRUD adalah singkatan yang berasal dari Create, Read, Update, dan Delete, dimana keempat istilah tersebut merupakan fungsi utama yang nantinya diimplementasikan ke dalam basis data.

Kelebihan CRUD

1. Digunakan di Berbagai Bahasa Pemrograman

Fungsi CRUD terkenal dengan fleksibilitasnya, sehingga dapat digunakan dan diimplementasikan ke dalam banyak bahasa pemrograman, seperti JavaScript, PHP, SQL, Ajax, Java, Python, dan lain – lain. Selain itu, juga dapat dipergunakan dalam berbagai framework, seperti Codeigniter dan Laravel.

2. Operasi Pemrograman yang Cukup Kompleks

 Kelebihan yang kedua, CRUD juga termasuk fungsi esensial untuk dapat dipahami. Sehingga, ada beberapa saat ketika anda akan merasakan kesulitan saat memahami pemrograman komputer sebelum anda benar – benar paham terkait materi ini.

 3. Mendukung Tampilan UI Berjalan dengan Baik

Keuntungan yang ketiga, fungsi CRUD juga mendukung tampilan user interface menjadi lebih terkontrol, akurat, dan tepat sasaran. Dimana, berbagai tipe data dapat ter- define sesuai dengan atribut dan nilai masing – masing.

Cara Kerja CRUD

Untuk pengaplikasian dari fungsi ini, anda dapat mempelajari tutorial lengkapnya di website Codecademy atau melalui situs W3School. Yang paling penting dan harus anda perhatikan dalam menyusun fungsi tersebut, anda perlu untuk memastikan bahwa program anda telah terkoneksi dengan database.

Sebenarnya, terdapat beberapa variasi lain dari CRUD yang diterapkan pada Restful APIs, terletak pada sistem HTTP. Berikut terdapat beberapa variasi, yang meliputi:

  • BREAD (Browse, Read, Edit, Add, Delete)
  • CRAP (Create, Replicate, Append, Process)
  • CRUDL (Create, Read, Update, Delete, List)
  • DAVE (Delete, Add, View, Edit)


Sumber: https://www.sekawanmedia.co.id/blog/pengertian-crud/


Apa Itu jQuery?


 Pengertian

 

jQuery adalah library JavaScript yang cukup andal, ringkas, dan mempunyai fitur yang cukup lengkap. Library ini membuat pemrosesan di HTML seperti perubahan dan manipulasi dokumen, event handling, animasi, dan AJAX JavaScript menjadi lebih sederhana. Hal ini didukung dengan API yang mudah digunakan dan dapat bekerja di berbagai macam browser. Menggunakan kombinasi versatility (keserbagunaan) dan extensibillty (bisa dikembangkan), jQuery sudah mengubah cara ribuan bahkan jutaan developer menggunakan bahasa pemrograman JavaScript. Ini membuktikan bahwa jQuery merupakan salah satu library yang cukup populer di JavaScript.

Fungsi jQuery

Jadi apa fungsi jQuery? Singkatnya, fungsi jQuery adalah sebagai library JavaScript yang akan membantu Anda mengatur interaksi antara JavaScript dengan HTML yang berjalan di sisi klien.

Kelebihan jQuery

Di dalam dunia open source, jQuery cukup mendapatkan dukungan karena mempunyai banyak kelebihan, seperti:

1. Dapat berinteraksi baik dengan berbagai macam tipe bahasa pemrograman lain;

2. Mendukung berbagai macam plugin

3. Membuat sebuah animasi dasar dengan sangat mudah.

Kekurangan jQuery

1. Perangkat lunak open source terkadang mempunyai beberapa masalah;

2. Saat ini sudah banyak versi jQuery yang tersedia, ini berarti beberapa versi sudah tidak kompatibel dengan daripada yang lainnya;

3. jQuery menyediakan fitur lightweight interface yang mungkin saja akan menimbulkan sebuah permasalahan di kemudian hari.

 

Sumber: https://www.niagahoster.co.id/blog/jquery-adalah/

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Framework!


 Pengertian

 


Framework adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan berbagai macam aplikasi. Aplikasi yang bisa dikembangan sebuah framework bisa berupa aplikasi berbasis desktop (perangkat lunak) maupun aplikasi berbasis website. Framework sendiri terdiri dari beberapa susunan fungsi dan variabel yang bisa dimodifikasi oleh para programmer dan developer. 

Umumnya, framework menggunakan shared resources — seperti library, file gambar, dokumen referensi dan menyatukannya dalam satu paket. Paket tersebut dapat diubah sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek. Developer bisa dengan mudah memodifikasi fitur-fitur tersebut untuk memberikan fungsi baru pada aplikasi.

Dengan menggunakan framework, para programmer dan developer bisa mengembangkan sebuah aplikasi atau website dengan lebih cepat, efisien, dan lebih juga terstruktur. 

Manfaat

Keamanan yang lebih terjamin

Dengan menggunakan framework, keamanan kode dan aplikasi Anda lebih terjamin. Setiap celah keamanan yang ada pada framework tersebut akan langsung ditinjau dan diperbaiki.

Selain itu, framework populer yang bersifat open-source biasanya cukup rutin menerima upgrade dari komunitas. Tentunya hal ini mengurangi celah keamanan dan juga bug yang ada.

Menghemat waktu & biaya

Salah satu fitur terbaik dari framework adalah library yang menyediakan ratusan bahkan ribuan fungsi Developer bisa menambahkannya ke proyek tanpa harus menulis kode dari awal.

Tentunya hal ini membuat kerja programmer dan developer menjadi lebih cepat dan efektif. Selain itu, framework juga membantu mencegah kode duplikat dan berulang.

Mendukung kolaborasi

Dengan standar kode yang sama, para developer bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Proses coding akan menjadi lebih konsisten dan tentunya bug kode program akan berkurang.

Standarisasi kode juga akan memudahkan proses pengujian. Semua programmer dan developer yang terlibat bisa melakukan pengujian dan juga debug dengan mudah.

 

Sumber: https://www.goldenfast.net/blog/apa-itu-framework/

 

Apa Itu Wireframe?


 Pengertian

 


 

Wireframe adalah sebuah kerangka untuk menata suatu item di laman website atau aplikasi. Pembuatan wireframe biasanya dilakukan sebelum pembuatan produk tersebut dilakukan. Item yang berkaitan seperti teks, gambar, layoiting, dan sebagainya.

Wireframe biasa ditugaskan kepada ahlinya, yang biasa dikenal sebagai UI/UX Designer. Untuk melakukannya, seorang UI/UX Designer menggunakan kertas coretan atau software khusus untuk wireframing. Wireframe hanya menampilkan lembaran yang terdiri dari kotak-kotak dan garis-garis untuk mengatur tata letak berbagai elemen pada website atau aplikasi.

Wireframe memungkinkan seorang developer dengan mudah mengerjakan pengembangan struktur dan arah dari website atau aplikasi yang akan dibangun. Bayangkan saja jika tidak adanya konsep ini, developer mungkin akan kebingungan saat website atau aplikasi telah jadi. Namun, setelah selesai diperiksa karena tidak membuat wireframe terlebih dahulu maka terdapat banyak revisi di setiap tampilan. Sehingga pekerjaan tersebut dapat memperlambat waktu, sedangkan deadline proyek tersebut harus segera terselesaikan.

 Isi Wireframe

Wireframe perlu menjelaskan beberapa hal penting seperti berikut ini :

  1. Apa saja isi yang ada di dalam halaman website atau aplikasi?
  2. Apa isi yang paling penting untuk diutamakan dan harus menonjol?
  3. Kemana user akan diarahkan?
  4. Bagaimana user bergerak di sekitar halaman?
  5. Bagaimana isi tersebut diorganisir melalui halaman?